Lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci adalah lukisan paling terkenal sepanjang masa, gambaran senyum halus dan menawan sehingga begitu mempesona dan menebarkan daya tarik kepada para pencinta seni selama ini.
Para peneliti berhasil memecahkan salah satu misteri lukisan paling abadi tersebut dengan jalan memeriksa lukisan karya Leonardo da Vinci lainnya yaitu lukisan La Bella Principessa.
Apa yang mereka temukan adalah bahwa da Vinci telah menerapkan ilusi optik halus dalam lukisannya dengan memadukan warna untuk mengeksploitasi peripheral vision pengamat, suatu teknik yang bisa memberikan bentuk penampilan mulut yang berbeda tergantung pada bagian mana pengamat lukisan berfokus.
Pada lukisan La Bella Principessa misalnya, bentuk mulut tampaknya kemiringan ke bawah bila dilihat secara langsung dari dekat namun ketika diamati secara tidak langsung, lukisan tersebut menebar senyum yang sungguh mempesona. Da Vinci diyakini telah menerapkan teknik yang sama ini ketika ia melukis Mona Lisa.
Studi ini mengungkapkan bagaimana La Bella Principessa (kanan), yang dilukis oleh da Vinci sebelum Mona Lisa (kiri) pada akhir abad ke-15, menggunakan trik pintar untuk memikat pengamat. Dengan keahlian pencampuran warna untuk mengeksploitasi visi perifer, bentuk mulut subjek tampaknya berubah sesuai dengan sudut pandang.
Para peneliti meminta relawan untuk melihat versi digital manipulasi dari tiga buah lukisan da Vinci, yaitu La Bella Principessa (atas), Mona Lisa (tengah) dan Potret dari Girl oleh Piero del Pollaiuolo (bawah). Mereka mengubah tingkat blur pada lukisan tersebut untuk memeriksa apakah cara ini dapat merubah kesan tersenyum mereka atau tidak. Bagaimana menurut Anda?
Bila dilihat secara langsung, kemiringan dari mulut dalam Mona Lisa (foto atas) adalah jelas ke bawah. Tetapi ketika mata bergerak ke tempat lain untuk memeriksa fitur lainnya, bentuk mulut seolah mengambil bagian atas, sehingga menciptakan senyum yang hanya bisa dilihat langsung
"Seolah-olah senyum itu menghilang secepat pengamat mencoba untuk "Menangkap", dan teknik ini telah dikenal sebagai ilusi visual "Uncatchable Smile".
tulis para peneliti dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal Vision Research.